Latar Belakang Pendidikan dan IPK Tinggi Saja Tak Akan Menjamin Kesuksesan. Ini 6 Alasannya!
Steve Siebold adalah jutawan yang menghasilkan uangnya bukan dari warisan atau hadiah, melainkan dari keringatnya sendiri. Selain menjadi jutawan, dia juga telah mewawancarai 1,200 jutawan lain untuk mengobservasinya kebiasaan dan ilmu-ilmu mereka.
Berikut ini poin-poin yang dia kemukakan:
1. Di era pasar bebas seperti saat ini, semua orang bisa menghasilkan uang sebanyak yang ia inginkan.
Langit adalah batasnya. Semua punya peluang yang rata dalam mencari uang. IPK yang tinggi mungkin akan membuatmu mendapatkan panggilan wawancara kerja, namun kerja keraslah yang akan mendatangkan pundi-pundi uang ke dalam rekening bank kamu.
2. Semua orang sudah tahu bahwa memacahkan masalah adalah cara terbaik dan tercepat untuk menghasilkan uang. Kapan kamu mau bergerak?
Semakin besar masalah yang kamu pecahkan, makin banyak uang yang kamu terima. Ambil contoh Nadiem Makarim, yang berhasil menjawab permasalahan keruwetan lalu lintas Jakarta dengan menyediakan jasa ojek online yang cepat, praktis, dan menguntungkan banyak pihak.
Dan sepertinya, hampir semua orang sudah memahami persamaannya: The bigger problem you solve = the more money you make.
3. Latar belakang tidak bisa jadi penentu kesuksesan, karena yang terpenting adalah apa yang kamu lakukan sekarang dan di masa depan.
So what kalau kamu berasal dari keluarga ekonomi bawah. Apa masalahnya kalau kamu datang dari lingkungan sosial yang rendah? Buktinya, latar belakang “anak kampung” tidak menghentikan Chairul Tanjung untuk memperoleh net worth senilai USD 4,3 miliar.
4. Tingkat pendidikan yang rendah bukanlah penghalang untuk meraih sukses, justru pencibir adalah musuh terberatmu.
Selama perjalanan menuju sukses, berbagai pandangan miring akan menghampiri kamu. “Mau jadi apa kamu?”, “Emang bisa?!” . Jangan dengarkan pencibir yang bisanya cuma nyinyir dengan usaha keras kamu. Meraka akan bilang bahwa kamu gak mampu dan harus bersyukur dengan apa yang kamu punya sekarang, pekerjaan sebagai karyawan yang gak kamu nikmati sama sekali.
Saatnya membungkam orang-orang seperti itu.
5. Meraup kekayaan bukan ditakdirkan untuk yang ber-IPK tinggi saja, tapi hak untuk semua yang mau kerja keras.
Menjadi kaya bukanlah keistimewaan bagi orang-orang berpendidikan tertentu. Asal mau kerja keras, kamu yang gak sempat mengenyam bangku kuliah pun juga bisa menjadi orang sukses. Tanya saja Ibu Susi.
6. Jangan menunggu bala bantuan datang; jika kamu mau keluar dari lubang keterpurukan bikin tanggamu sendiri dan panjatlah.
Tak ada orang yang akan menemukan lalu menyelamatkan kamu. Kalau kamu ingin keluar dari lubang kemiskinan, bikin tanggamu sendiri dan panjatlah keluar. Karena bala bantuan tak akan datang. Dan hujan uang tak pernah turun.
Like&share
Latar Belakang Pendidikan dan IPK Tinggi Saja Tak Akan Menjamin Kesuksesan. Ini 6 Alasannya!Steve Siebold adalah jutawan yang menghasilkan uangnya bukan dari warisan atau hadiah, melainkan dari keringatnya sendiri. Selain menjadi jutawan, dia juga telah mewawancarai 1,200 jutawan lain untuk mengobservasinya kebiasaan dan ilmu-ilmu mereka.Berikut ini poin-poin yang dia kemukakan:1. Di era pasar bebas seperti saat ini, semua orang bisa menghasilkan uang sebanyak yang ia inginkan.Langit adalah batasnya. Semua punya peluang yang rata dalam mencari uang. IPK yang tinggi mungkin akan membuatmu mendapatkan panggilan wawancara kerja, namun kerja keraslah yang akan mendatangkan pundi-pundi uang ke dalam rekening bank kamu.2. Semua orang sudah tahu bahwa memacahkan masalah adalah cara terbaik dan tercepat untuk menghasilkan uang. Kapan kamu mau bergerak?Semakin besar masalah yang kamu pecahkan, makin banyak uang yang kamu terima. Ambil contoh Nadiem Makarim, yang berhasil menjawab permasalahan keruwetan lalu lintas Jakarta dengan menyediakan jasa ojek online yang cepat, praktis, dan menguntungkan banyak pihak.Dan sepertinya, hampir semua orang sudah memahami persamaannya: The bigger problem you solve = the more money you make.3. Latar belakang tidak bisa jadi penentu kesuksesan, karena yang terpenting adalah apa yang kamu lakukan sekarang dan di masa depan.Jadi apa kalau kamu berasal dari keluarga ekonomi bawah. Apa masalahnya kalau kamu datang dari lingkungan sosial yang rendah? Buktinya, Myanmar belakang "anak kampung" tidak menghentikan Chairul Tanjung untuk memperoleh bersih senilai senilai USD 4,3 miliar.4. Tingkat pendidikan yang rendah bukanlah penghalang untuk meraih sukses, justru pencibir adalah musuh terberatmu.Selama bernaung suara sukses, berbagai macam dangdutnya miring kamu akan menghampiri. "Mau jadi apa kamu?", "Emang bisa?!". Jangan dengarkan pencibir yang bisanya cuma nyinyir dengan usaha keras kamu. Meraka akan bilang bahwa kamu gak mampu dan harus bersyukur dengan apa yang kamu punya sekarang, pekerjaan sebagai karyawan yang gak kamu pahami sama bikinnya.Rumah kita membungkam orang-orang seperti itu.5. Meraup besar bukan ditakdirkan untuk yang ber-IPK tinggi saja, tapi hak untuk semua yang mau kerja keras.Menjadi kaya bukanlah keistimewaan bagi orang-orang berpendidikan titik akupunktur tertentu. Asal mau kerja keras, kamu yang gak sempat FMIPA bangku kuliah pun juga bisa menjadi orang sukses. Tanya saja Ibu Susi.6. Jangan menunggu bala bantuan datang; Jika kamu mau keluar dari lubang keterpurukan bikin tanggamu sendiri dan panjatlah.Tak ada orang yang akan menemukan lalu menyelamatkan kamu. Kalau kamu ingin keluar dari lubang kemiskinan, bikin tanggamu sendiri dan panjatlah keluar. Karena bala bantuan tak akan datang. Dan hujan uang tak pernah turun.Seperti & berbagi
正在翻譯中..